JENIS DAN MACAM-MACAM PASAR
Secara umum, pasar dapat
dikelompokkan menjadi 6 (enam) macam, yaitu : Pasar menurut jenis barang yang
diperjualbelikan, menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, menurut
luas kegiatan distribusi, menurut fisik pasar, dan menurut menurut bentuk
dan strukturnya.
1. Jenis-Jenis / Macam-Macam Pasar
Menurut Fisik Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan
dibedakan menjadi dua macam, yaitu pasar konkrit dan pasar abstrak.
A. Pasar Konkrit (Pasar Nyata)
Pasar
konkrit (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang
dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan
transaksi jual beli (tawarmenawar).
Barang-barang
yang diperjualbelikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai jenis barang yang
ada di tempat tersebut. Contoh pasar konkrit yaitu pasar tradisional,
supermarket, dan swalayan. Namun ada juga pasar konkrit yang menjual satu jenis
barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buahbuahan, pasar hewan hanya
melayani jual beli hewan, pasar sayur hanya menjual sayur-mayur.
Pasar
konkrit pada kenyataannya dapat dikelompokkan menjadi berbagai bentuk yaitu
pasar konkrit berdasarkan manajemen pengelolaan, manajemen pelayanan, jumlah
barang yang dijual, banyak sedikit barang yang dijual, dan ragam barang yang
dijual.
1.
Berdasarkan
manajemen pengelolaan
a)
Pasar
tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun oleh pihak
pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat. Tempat usahanya dapat
berbentuk toko, kios, los, dan tenda yang menyediakan barang-barang konsumsi
sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang
kecil, menengah, dan koperasi. Proses penjualan dan pembelian dilakukan dengan
tawar-menawar. Para pengelolanya bermodal kecil. Contoh pasar tradisional
antara lain Pasar Lawang (Malang) dan Pasar Senen (Jakarta).
b)
Pasar
modern
Pasar modern
adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi yang
dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang kebutuhan
sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang dikelola
oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat
diutamakan. Biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. Contoh
pasar modern yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan shopping centre.
2. Berdasarkan
manajemen pelayanan
a) Pasar
swalayan (supermarket)
Pasar
swalayan adalah pasar yang menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli
bisa memilih barang secara langsung dan melayani diri sendiri barang yang
diinginkan. Biasanya barang-barang yang dijual barang kebutuhan sehari-hari
sampai elektronik. Seperti sayuran, beras, daging, perlengkapan mandi sampai
radio dan televisi.
b) Pertokoan (shopping centre)
Shopping centre (pertokoan) adalah bangunan pertokoan yang
berderet-deret di tepi jalan. Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai
wilayah khusus pertokoan. Shopping centre berbentuk ruko yaitu perumahan dan
pertokoan, sehingga dapat dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau penyewa
c) Mall / plaza / supermall
Mall/plaza/supermall adalah tempat atau bangunan untuk usaha
yang lebih besar yang dimiliki/disewakan baik pada perorangan, kelompok
tertentu masyarakat, atau koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi sarana
hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung bioskop, dan seterusnya.
3
Berdasarkan
jumlah barang yang dijual
a)
Pasar
eceran
Pasar eceran adalah tempat kegiatan atau usaha perdagangan
yang menjual barang dalam partai kecil. Contoh toko-toko kelontong, pedagang
kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya.
b)
Pasar
grosir
Pasar grosir adalah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang
menjual barang dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu
karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya
pedagang eceran. Contoh: Alfa gudang rabat, pusat-pusat grosir, makro, dan
sebagainya.
B. Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)
Pasar
abstrak (pasar tidak nyata) adalah pasar yang kegiatan jual beli barang atau
jasa yang diperdagangkannya dilakukan berdasarkan contoh-contoh yang
kualitasnya sudah ditentukan. Barang yang dijualnya pun tidak tersedia di
tempat. Transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli juga tidak harus
bertemu secara langsung. Mereka dapat melakukannya melalui telepon, surat,
internet, dan telegram. Contoh dan bentuk barang bisa dilihat melalui brosur,
internet, televisi, majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. Contoh : Membeli
laptop di toko online.
1) Pasar uang
Pasar uang adalah pasar yang memperjualbelikan surat
berharga jangka pendek (jangka waktunya kurang dari satu tahun), seperti
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), sertifikat
deposito, interbank call money, bankers acceptance, commercial paper, treasury
bills repurchase agreement, dan foreign exchange market.
2) Pasar modal
Pasar modal adalah tempat perdagangan saham, yaitu bukti
kepemilikan dari sebuah perusahaan. Biasanya saham berbentuk surat, sehingga
sering disebut surat berharga. Saham atau surat berharga yang diperdagangkan di
pasar modal disebut efek. Efek sebenarnya sebuah istilah yang penggunaannya
sangat luas. Semua yang termasuk surat berharga biasa disebut efek seperti
surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas
kredit, tanda bukti utang, right issue, waran, opsi, dan produk-produk lainnya
yang ditetapkan sebagai efek oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Pelaksanaan perdagangan di pasar modal terdapat
pialang (broker). Tugas dari broker adalah penghubung atau perantara
perdagangan antara penjual dan pembeli.
3) Pasar barang berjangka
Pasar barang berjangka adalah badan usaha yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk kegiatan jual beli
komoditi berdasarkan kontrak berjangka seperti Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).
Bursa Berjangka Jakarta dikenal dengan Jakarta Futures Exchange (JFE). Barang
yang dijual di JFE adalah kelapa sawit, minyak goreng, kopi, kedelai, dan gula.
4) Pasar tenaga kerja
Pasar tenaga kerja atau bursa tenaga kerja adalah suatu kegiatan untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan yang membutuhkan pekerjaan. Hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kerja di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang bertugas mendaftar dan menyalurkan pencari kerja supaya penghidupan pencari kerja lebih layak. Selain Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada biro-biro jasa yang bergerak dalam penyaluran tenaga kerja. Pasar tenaga kerja berperan sebagai tempat untuk penyaluran tenaga kerja dan untuk memperoleh informasi lowongan pekerjaan di dalam negeri maupun luar negeri.
5) Pasar valuta asing
Pasar valuta asing sering disebut bursa valuta asing yaitu
tempat kegiatan memperjualbelikan valuta asing. Pada perdagangan valuta asing
dikenal istilah kurs. Kurs adalah nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan
dengan nilai mata uang negara lain. Kurs terdiri atas kurs jual dan kurs beli.
Selisih antara kurs jual dan kurs beli menjadi keuntungan untuk para penjual
valuta asing.
2. Jenis-Jenis Pasar Menurut Barang
yang Diperjualbelikan
a.
Pasar
Barang Konsumsi
Pasar
barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang yang diperjualbelikan pada pasar
barang konsumsi dapat langsung digunakan oleh konsumen. Contoh pasar barang
konsumsi yaitu pasar beras, pasar tekstil, pasar sayur-mayur, pasar
buah-buahan, dan pasar kelontong.
b. Pasar Faktor Produksi
Pasar
barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan beberapa faktor produksi
yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tembakau, beras, kopi,
minyak bumi, tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak, mesin tekstil, dan
bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai
pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan
pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu pasar faktor produksi alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar
faktor produksi modal.
1) Pasar faktor produksi alam
Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual dan calon pembeli faktor produksi alam. Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang diperdagangkan tidak berada di tempat. Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual beli. Misalnya pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brasil), dan pasar karet di New York (Amerika Serikat).
2) Pasar faktor produksi tenaga kerja
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang
menyediakan jasa tenaga kerja. Jasa itu diberikan kepada para pengusaha yang
membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Pasar
tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja
dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga
kerja, dan serikat kerja. Misalnya bursa tenaga kerja.
3) Pasar faktor produksi modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang. Modal yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga. Surat berharga dapat berupa saham dan obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES.
3. Jenis-Jenis / Macam-Macam Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi
Pembagian
pasar menurut luasnya kegiatan distribusi disebabkan beberapa hal yaitu sifat
barang, kelancaran transportasi dan jumlah serta penyebaran konsumen yang
membutuhkan barang-barang. Pasar menurut luasnya kegiatan distribusi dibedakan
menjadi empat macam, yaitu pasar setempat, pasar daerah, pasar nasional, dan
pasar internasional.
a. Pasar Setempat atau Pasar Lokal
Pasar setempat adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan
pembeli yang hanya meliputi tempat tertentu. Barang-barang yang
diperjualbelikan di pasar tersebut berupa barang-barang konsumsi atau
barang-barang keperluan seharihari. Pasar setempat disebut juga pasar lokal
atau pasar tradisional. Contoh: pasar sayur-mayur di Tawangmangu, pasar ikan di
tempat pelelangan ikan, dan pasar buah di Malang.
b. Pasar Daerah
Pasar daerah adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan
pembeli yang meliputi wilayah tertentu, misalnya wilayah kabupaten atau
provinsi. Pedagang-pedagang yang ada di pasar daerah biasanya para pedagang
besar yang melayani pedagang-pedagang eceran. Barang yang diperdagangkan
sebagian besar adalah barang konsumsi dari hasil industri seperti perlengkapan
mandi, alat-alat dapur, pakaian, dan kebutuhan perlengkapan sekolah. Contoh:
Pasar Johar (Semarang), Pasar Kliwon (Kudus), Pasar Baru (Jakarta), Pasar
Klewer (Solo).
c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan
pembeli yang meliputi wilayah suatu negara. Barang-barang yang dikonsumsi
masyarakat seluruh negara seperti barang konsumsi, barang produksi, surat
berharga, saham, valuta asing, dan modal. Contoh: pasar modal, pasar valas, dan
pasar bahan mentah.
d. Pasar Internasional
Pasar internasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual
dan pembeli dari berbagai negara di seluruh dunia. Barang-barang yang
diperdagangkan di pasar tersebut berupa komoditi yang diminati konsumen
internasional. Contoh: pasar karet di New York, pasar tembakau di Bremen, pasar
intan di Amsterdam, pasar minyak bumi di Uni Emirat Arab, dan pasar kopi di Sao
Paulo.
4. Jenis / Macam-Macam Pasar Menurut Waktu Bertemunya Penjual dan Pembeli
Pasar
menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli dibedakan menjadi lima macam,
yaitu pasar kaget, pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar
tahunan.
a. Pasar Kaget
Pasar
kaget adalah pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau
perayaan. Contoh pasar kaget antara lain pada saat merayakan ulang tahun suatu
daerah terdapat pasar malam, dan sebagainya.
b.
Pasar
Harian
Pasar
harian adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung
setiap hari dan barang-barang yang diperjualbelikan merupakan barang-barang
kebutuhan sehari-hari. Contoh pasar sayur-mayur, pasar beras, pasar buah, dan
pasar daging.
c.
Pasar
Mingguan
Pasar mingguan adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang berlangsung seminggu sekali. Contoh pasar mingguan
yaitu pasar kliwon, pasar pon, pasar wage, pasar pahing, dan pasar legi.
d.
Pasar
Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu bulan dan biasanya menjual barang-barang tertentu. Pasar jenis ini sudah jarang ditemukan. Meskipun ada itu hanya terdapat pada daerah tertentu saja. Contoh: pasar hewan, dan sebagainya.
e.
Pasar
Tahunan
Pasar
tahunan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu tahun, dan
biasanya bertujuan untuk memperkenalkan produk baru. Biasanya pasar ini
dilakukan pada saat menjelang hari-hari besar. Contoh pasar tahunan: Pekan Raya
Jakarta, Pasar Malam Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta, dan Pekan Semalam
dilaksanakan setiap bulan Syawal.
5. Jenis-Jenis / Macam-Macam Pasar Menurut Bentuk dan Strukturnya
Pasar
menurut struktur dibedakan menjadi dua macam yaitu pasar persaingan sempurna,
dan pasar persaingan tidak sempurna.
a.
Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar
persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana
terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui
keadaan pasar.
Ciri-ciri
Pasar Persaingan Sempurna :
ü Jumlah penjual dan pembeli yang
banyak
ü Produk yang di perdagangkan sama
atau bisa di bilang homogen.
ü Pemerintah tidak ikut campur tangan
dalam proses pembentukan harga.
ü Harga di tentukan mekanisme pasar
permintaan dan penawaran
ü Posisi tawar konsumen kuat
ü Sensitif pada perubahan harga
ü Sulit mendapatkan keuntungan lebih /
diatas rata-rata.
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar
persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu
pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini
penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya
heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai
beberapa bentuk pasar. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar
monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.
1)
Pasar
Monopoli
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau
konsumen.
Pasar
monopoli memiliki ciri-ciri:
ü Hanya ada satu produsen yang
menguasai penawaran
ü Tidak ada barang
substitusi/pengganti yang mirip
ü Produsen memiliki kekuatan menentukan
harga
ü Tidak ada pengusaha lain yang bisa
memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan
Contoh : PT Pertamina (persero), PT
Perusahaan Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
2)
Pasar
Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu
barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa
memengaruhi harga. Contoh: perusahaan menjual mobil dan sepeda motor,
perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen
Pasar
Oligopoli memiliki ciri-ciri :
ü Terdapat beberapa penjual/produsen
yang menguasai pasar.
ü Barang yang diperjual-belikan dapat
homogen dan dapat pula berbeda corak
ü Terdapat hambatan masuk yang cukup
kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar
3)
Pasar
Monopolistik
Pasar
persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan
barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan
perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko
kelontong.
Ciri
–ciri dari pasar monopolistik :
ü Terdapat banyak penjual/produsen
yang berkecimpung di pasar.
ü Barang yang diperjual-belikan
merupakan differentiated product.
ü Para penjual memiliki kekuatan
monopoli atas barang produknya sendiri.
ü Untuk memenangkan persaingan setiap
penjual aktif melakukan promosi/iklan.
ü Keluar masuk pasar barang/produk
relatif lebih mudah.